Banda Aceh – Dalam rangka memperingati Hari Kolaborasi Kesehatan Nasional (HKKN) 2021 yang jatuh pada tanggal 12 Oktober 2021, Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A) sub unit T-Helper dengan berkolaborasi dengan CIMSA FK USK mengadakan webinar lintas profesi kesehatan, Sabtu (9/10/21).
Webinar kali ini mengusung temakan “Urgensi dan Importansi Interprofesional Education (IPE) dan Interprofessional Collaboration (IPC) dalam Ranah Kesehatan”. Dalam kegiatan ini turut hadir pembicara Azizah Vonna, M.Pharm. Sci., Apt, Dr. dr. Dedy Syahrizal, M. Kes, dr. Sarah Firdausa, M. Md. Sc., Sp. PD, Ners. Noraliyatun Jannah serta serta dimoderatori oleh Adinda Zahra AR yang merupakan Elected VLE CIMSA FK USK 2021-2022.
Azizah Vonna, M.Pharm. Sci., Apt salah satu pembicara menjelaskan tentang konsep Interprofesional Education (IPE) sudah lama digaungkan di seluruh dunia sejak tahun 1969, namun belum ada lembaga khusus untuk menyebarkan konsep IPE.
“Pada tahun 1980-an WHO mengangkat kembali isu tersebut sehingga pada tahun 2000 muncul sebuah penelitian yang menyebutkan banyak kesalahan terjadi akibat human eror karena kurangnya kerjasama antar tenaga kesehatan,” katanya.
Pada paparannya ia juga menjelaskan bahwa, WHO membuat suatu Framework for Action on Interprofesional Education & Collaborative Practice guna mendorong tenaga kesehatan untuk lebih bekerja bersama untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Di Indonesia, IPE hadir ketika ada proyek HPEQ yang diinisiasi pada tahun 2009 dan berjalan dari tahun 2010-2014. Proyek ini hadir karena perlunya keseragaman dalam dunia pendidikan kesehatan sehingga berakibat munculnya berbagai organisasi mahasiswa dan profesi kesehatan yang saling mendukung satu sama lain.
Direktur Eksekutif GEN-A, Imam Maulana, S.Ked mengatakan bahwa peran dari mahasiswa baik di kampus maupun di rumah sakit sangat penting dalam mendukung konsep IPE dan IPC.
“Oleh karena itu, pergerakan organisasi mahasiswa kesehatan harusnya terus mengusung konsep kolaborasi ini melalui program-program bersama sehingga muncul rasa memiliki satu sama lain sejak sebelum menjadi klinisi,” jelasnya.
“Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap ada tindak lanjut dari semua pihak yang hadir untuk melakukan kolaborasi bersama nantinya baik dalam pendidikan maupun pengabdian” tutur Susan Arya Putri, S.Ked selaku ketua panitia,” tambah Imam.
Turut menjadi pemateri yaitu Dr. dr. Dedy Syahrizal, M. Kes dr. Sarah Firdausa, M. Md. Sc., Sp. PD dan Ners. Noraliyatun Jannah, M.
Kegitan ini didukung oleh semua sub-unit GEN-A, Pusat Riset Kolaborasi Ilmu Kesehatan (PRKIK) USK dan RSUDZA Banda Aceh dengan community partner yaitu Himpunan Mahasiswa Farmasi USK, BEM Fakultas Keperawatan USK, Himpunan Mahasiswa Psikologi Universitas Syiah Kuala dan BEM Fakultas Kedokteran USK. Selama dua setengah jam webinar berlangsung, terdapat total 100 orang peserta yang mendaftar dari seluruh Indonesia dari berbagai latar belakang kesehatan (kedokteran, kedokteran gigi, psikologi, farmasi, keperawatan, kesmas, rekam medis, dll).