Realistis, Rangnick Beberkan Kondisi MU

Foto montase Ralf Rangnick.

Perekrutan yang cerdas akan menjadi kunci kebangkitan MU.

 MANCHESTER — Pelatih sementara Manchester United Ralf Rangnick memberikan gambaran kepada fan tentang realitas tim yang harus diterima saat ini. Ia mengatakan, MU tak cukup baik untuk berada dalam posisi penantang gelar Liga Primer Inggris.


Setan Merah berada di urutan ketujuh dan terpaut 14 poin di belakang pemuncak klasemen Manchester City. Kendati demikian, Rangnick percaya masih ada celah untuk menjadi penantang gelar. Rangnick akan memulai tugasnya itu ketika melakukan debut sebagai pelatih MU melawan Crystal Palace, di Stadion Old Trafford, Ahad (5/12) malam ini WIB.


Kedatangan pelatih asal Jerman tersebut memang disambut optimisme oleh sebagian orang. Rangnick diyakini akan mengubah tim menjadi lebih baik baik. Rangnick yang disebut-sebut sebagai guru dari strategi gegenressing itu dianggap akan mengubah MU menjadi lebih berbahaya.


“Saya lebih dari optimistis tetapi saya juga harus realistis. Lima pekan lalu, tim kami kalah 5-0 melawan Liverpool – dan itu bisa lebih banyak jika kami kalah. Jujur,” katanya dilansir dari 90min.


Ia mengingatkan semua orang bahwa dirinya tak bisa mengubah tim menjadi bagus dengan sekejap. Ia butuh waktu beberapa pekan untuk melakukan itu dan menantang sejumlah pelatih top Liga Inggris. Menurutnya, apa yang dikatakannya sama halnya ketika Juergen Klopp butuh waktu memoles Liverpool menjadi tim kuat di Eropa.


Klopp datang ke Anfield pada pertengahan musim dan tim sedang menderita banyak pemain cedera karena mereka tak biasa mendapatkan materi latihan yang diterapkan Klopp. Karena itu, Rangnick mengatakan ia harus pintar mengatur cara agar semuanya berjalan stabil.


Ia menambahkan, perekrutan yang cerdas akan menjadi kunci kebangkitan MU. Namun ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan pemain dari akademi sendiri.


“Ini tentang perekrutan tetapi juga memastikan setiap tahun kami memiliki pemain akademi yang cukup bagus untuk masuk ke tim utama. Yang satu tidak mengecualikan yang lain,” ujarnya.


 

Sumber: Republika