Banda Aceh, Bappeda Aceh melalui Bidang Penelitian dan Pengembangan melaksanakan acara Anugerah Inovasi Aceh di Gedung Anjong Mon Mata, Jumat (8/12/ 2023)
Acara dihadiri 287 peserta yang terdiri dari Forkopimda, Bupati dan Walikota se-Aceh, Sekretariat Daerah Aceh, para kepala SKPA, Kepala Bappeda Kabupaten/Kota, Akademisi, Lembaga vertikal, unsur perbankan dan swasta, tim ahli dan tenaga peneliti Bappeda Aceh, media, CSO/LSM, tokoh masyarakat, serta agen inovasi SKPA. Acara tersebut dibuka oleh Ir. Mawardi Asisten II Setda Aceh.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Aceh Dr. Ir. Ema Alemina, MP dalam laporannya menyampaikan beberapa hal terkait dengan Anugerah Inovasi Aceh pada hari ini.
Capaian pertama yaitu capaian kemandirian dan daya saing daerah harus diawali dengan penciptaan prakondisi yang kondusif agar dapat menjamin kelancaran ilmu pengetahuan dan pengembangan teknologi sebagai dasar peningkatan iklim inovasi secara holistik.
Capaian kedua, sejalan dengan upaya percepatan inovasi dalam mendukung pencapaian daya saing daerah tersebut, maka berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang inovasi daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 104 Tahun 2018 tentang penilaian dan pemberian penghargaan dan/atau insentif inovasi daerah; serta Peraturan Gubernur Aceh Nomor 19 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan inovasi aceh, perlu diselenggarakan penganugerahan bagi karya inovasi daerah.
Ketiga, pelaksanaan pengukuran dan penilaian Indeks Inovasi Daerah Provinsi Aceh telah dilakukan melalui banyak tahapan.
Ema Alemina menambahkan tahapan yang telah dilakukan yaitu melaksanakan workshop dan bimbingan teknis pengukuran serta penilaian indeks inovasi daerah pada 5 juni 2023, pembahasan kelengkapan data indikator satuan pemerintahan daerah pada 21 juni 2023.
Selanjutnya yaitu melakukan asistensi dan validasi rancang bangun serta data dukung satuan inovasi SKPA pada 26 s.d. 27 Juni 2023 dan 13 Juli 2023. finalisasi input data dukung indikator satuan inovasi daerah SKPA pada 25 s.d. 29 Juli 2023 juga telah dilakukan.
Terakhir yaitu tahapan penilaian presentasi inovasi skpa pada 14 s.d. 16 November 2023
Acara dibuka oleh Asisten II Setda Aceh yang membacakan sambutan Pj Gubernur Aceh. Dalam sambutan tersebut dikatakan Inovasi Daerah merupakan sarana Pemerintah untuk mendorong terciptanya penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan masyarakat yang lebih produktif, efisien dan efektif.
Hal tersebut sebagai upaya mempercepat terwujudnya visi dan misi Kepala Daerah sebagai mana tertuang dalam perencanaan pembangunan dan diimplementasikan melalui pelaksanaan program kegiatan dan sub kegiatan pada masing-masing Organisasi Perangkat Daerah.
Disampaikan juga, bahwa memasuki era digital seperti sekarang, pembangunan perlu lebih mengedepankan aspek pemanfaatan Iptek dan inovasi sebagai faktor pembentuk daya saing.
Pertumbuhan pembangunan perlu digerakkan oleh strategi yang tidak saja semakin efisien, namun mengedepankan inovasi dengan mendayagunakan Iptek dan inovasi. Karena itu, sudah seharusnya kita selaku penyelenggara pemerintahan dapat menginternalisasikan setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun dengan mengedepankan prinsip-prinsip efisiensi, efektifitas, perbaikan kualitas pelayanan, tidak ada konflik kepentingan, berorientasi pada kepentingan umum, dilakukan secara terbuka, memenuhi nilai-nilai kepatutan, dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.
Semua aspek yang saya sampaikan tadi merupakan akumulasi dari upaya kita semua untuk melakukan pembaharuan, tidak terjebak dengan rutinitas yang biasa namun terus menciptakan solusi atas berbagai kendala dalam pelaksanaan pembangunan.
Ditambahkan juga salah satu isu penting, bahwa Aceh masih dihadapkan dengan persoalan seperti kemiskinan, pengangguran, taraf Pendidikan dan Kesehatan, inflasi, serta berbagai persoalan lainnya.
Atas kondisi tersebut menunjukkan bahwa semua unsur yang hadir disini turut bertanggungjawab dan bersama bergandengan tangan melakukan terobosan dan inovasi di berbagai dimensi yang merujuk kepada penurunan jumlah penduduk miskin, pengendalian inflasi, peningkatan taraf Pendidikan dan Kesehatan, serta menjamin tersedianya lapangan pekerjaan, sebagai indikator utama keberhasilan daerah meningkatkan kualitas hidup masyarakat dari seluruh aspek pembangunan.
Pj Gubernur Aceh dalam sambutannya yang dibaca oleh Asisten II Setda Aceh menghimbau kepada kita semua, teruslah menjadi contoh dan teladan dengan menghasilkan berbagai praktik baik. Dengan demikian, kelak kita semua akan mewarisi nilai-nilai ini kepada generasi selanjutnya sebagai penerus kita semua.
Terus berkomitmen untuk menghasilkan dan menularkan inovasi setiap tahun untuk mendukung kemajuan Aceh.