Besok, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid Akan Isi Kuliah Umum di USK

Banda Aceh – Dalam rangka kegiatan Tur Studium Generale Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud), Kemdikbudristek, Hilmar Farid akan berkunjung dan memberikan kuliah Umum di Gedung AAC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala pada Kamis, 5 September 2024.

Dari 11 kampus ternama di Indonesia yang akan dikunjungi Dirjenbud, Kemdikbudristek, Aceh menjadi wilayah pertama yang akan dikunjungi dan berbicara soal progres dan isu-isu strategis terkait amanat UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Dalam hal ini, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I Piet Rusdi menyebutkan bahwa kehadiran Dirjen Kebudayaan kali ini merupakan momentum penting untuk melambungkan semangat kolaborasi dalam pembangunan kebudayaan di Aceh.

“Hal ini sejalan dengan amanat dari Konsorsium Pemajuan Kebudayaan 2024 yang telah melahirkan butir-butir rekomendasi yang menuntut sinergitas lintas bidang – lintas instansi,” kata Piet Rusdi.

Nantinya Hilmar Farid akan memberi Kuliah Umum di hadapan 1000 peserta yang terdiri dari birokrat, akademisi, mahasiswa, budayawan, seniman, pelaku budaya, pegiat literasi, perwakilan dari 30 Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA). Juga instansi yang membidangi kebudayaan di kabupaten/kota se-Aceh serta perwakilan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Kemendikburistek. Ke-1000 peserta ini adalah bagian dari Ekosistem Kebudayaan yang akan mempercepat akselerasi gerakan Pemajuan Kebudayaan Indonesia.

Dalam kegiatan Dirjen akan didampingi oleh Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan, Dirjenbud akan berfokus pada lima isu penting, yakni:

  1. Mendorong Pemajuan Kebudayaan di Provinsi Aceh;
  2. Urgensi kelahiran pendidikan tinggi bidang Arkeologi, Epigrafi, Antropologi, Ilmu Sejarah, Tata Kelola Seni, dan bidang humaniora & seni lainnya di Provinsi Aceh;
  3. Mendorong partisipasi publik dalam pemajuan kebudayaan;
  4. Koordinasi & sinkronisasi kerja antar lembaga di Aceh (Pemerintah Prov, Kab/Kota, Majelis Adat Aceh (MAA), Lembaga Wali Nanggroe, Dewan Kesenian Provinsi, Dewan Kesenian Kab/Kota, Dewan Kebudayaan, Universitas, dsb.);
  5. Indeks Pembangunan Kebudayaan Aceh.

Selain itu, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I bekerjasama dengan Universitas Syiah Kuala dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh juga menyiapkan agenda lain yaitu dialog bersama komunitas budaya Aceh yang dikemas dalam acara Meuramin Peumulia Jamee yang dilaksanakan pada tanggal 4 September 2024 yang secara spesifik dapat mendorong lahirnya program-program strategis yang dapat mengantarkan pelaku budaya semakin mandiri dan mendukung pemerintah dalam pembangunan kebudayaan.[]